Mengenang Akan Sosok Philipp Lahm – Timans Jerman akhirnya mengakhiri puasa juara Piala Dunia. Der Panzer sendiri keluar sebagai juara selepas menang tipis 1-0 atas Argentina di sesi final Piala Dunia 2014 di Stadion Maracana.
Pemain pengganti Mario Gotze menjadi pahlawan timnas Jerman. Gotze sendiri mencetak gol tunggal di sesi perpanjangan waktu selepas meneruskan umpan dari striker Andre Schurrle.
Jerman juga mengukir sejarah sebagai tim Eropa pertama yang dapat menjuarai Piala Dunia sewaktu turnamen empat tahunan itu dilaksanakan di benua Amerika Selatan. Der Panzer tak terkalahkan selama Piala Dunia 2014.
Ada satu pemain yang amat vital perannya, tapi tak begitu dihebohkan oleh media yaitu kapten Jerman kala itu Phillipp Lahm. Memulai turnamen sebagai gelandang, kemampuan Lahm dalam mengorganisasi permainan membuat dirinya beberapa kali dipasang sebagai bek sayap pada pertandingan yang cukup penting Piala Dunia 2014. Termasuk pertandingan final melawan Argentina. infopialadunia.org
Dia menunjukkan penampilan memukau dengan menjaga pergerakan para pemain sayap Argentina dan sanggup untuk melakukan operan-operan akurat sampai membawa timnya keluar sebagai juara berkat gol tunggal Mario Gotze pada babak tambahan.
Baca Juga: Darwin Nunez Perlu Lebih Banyak Akan Dukungan Tim
Berhenti dari Dunia Internasional Sewaktu Meraih Titel Piala Dunia
Philipp Lahm sudah membuat keputusan yang mungkin terbaik bagi dalam hidupnya. Dia meninggalkan sepak bola internasional di saat dirinya menjabat kapten tim nasional Jerman, yang baru dibawanya menjadi juara Piala Dunia 2014.
Mengejutkan, waktu itu Lahm sendiri masih berusia 30 tahun. Di masa sepak bola modern, pemain di usia hampir 40 tahun seperti Zlatan Ibrahimovic masih dapat berlari dan menendang bola di lapangan. Namun keputusan Lahm sudah tekad.
“Ini merupakan keputusan yang telah saya pikirkan amat matang sejak musim lalu,” katanya.
Sepanjang kariernya, mantan pemain Bayern Munchen yang berusia 38 tahun tersebut telah 113 kali membela Jerman. Dia menutupnya dengan titel juara, yang telah diburu selama 24 tahun lamanya karena Der Panzer terakhir kali menjadi juara pada Piala Dunia 1990 di Italia, juga mengalahkan Argentina di partai puncak.
Sipesepak Bola Jenius
Bila dibandingkan pemain Jerman lainnya, bentuk tubuh Lahm dapat dikatakan cukup terbilang mungil (170cm). Tapi, kekurangan fisiknya ditutupi dengan otak jenius yang dia punya.
Salah satu pujian datang dari Guardiola. Walau sudah menangani serangkaian pemain top di Barcelona, Tapi pelatih yang berasal dari Spanyol tersebut menobatkan Lahm sebagai pemain paling jenius yang pernah dilihatnya.
“Philipp Lahm mungkin pemain paling cerdas yang sempat saya tangani sepanjang karier melatih. Lahm berada di level lain,” kata Guardiola.
Lahm juga telah dianugerahi akan kemampuan membaca permainan. Ia punya naluri untuk memahami secara persis apa yang akan terjadi tiga, lima atau 10 detik ke depan.
Pemain yang telah mengoleksi 113 caps serta mengemas 5 gol bersama Jerman itu, piawai mengatur waktu permainan dan bisa membaca pola permainan lawan. Sebuah anugerah lain yang dimiliki Lahm.
Der Panzer Pemain Unik
Semasa aktif menjadi pemain, Lahm sendiri memang dikenal sebagai pemain yang versatile. Ia kemudian menjadi salah satunya personel Der Panzer yang tampil di tiga posisi berbeda pada tiga edisi Piala Dunia.
Pada Piala Dunia 2006 yang digelar di Jerman, Lahm diyakini sebagai bek kiri oleh pelatih Juergen Klinsmann. Empat tahun kemudian, ia dikembalikan ke posisi naturalnya, bek kanan oleh Joachim Loew.
Sementara di Piala Dunia Brasil 2014, Lahm berganti peran sebagai gelandang di bawah kendali Loew. Dengan posisi inilah Lahm malah berhasil mengantar Jerman meraih piala tertinggi pesta sepak bola dunia selepas membungkam Argentina 1-0 di pertandingan puncak.
Loew berani menugaskan Lahm sebagai gelandang sebab musim sebelumnya tampil memesona di posisi yang sama bersama Bayern Munchen.